Tips Memilih Lensa Kamera

Lensa merupakan salah satu perangkat dalam fotografi yang memiliki umur yang cukup panjang. Semasa era digital ini praktis tidak ada perubahan yang signifikan pada teknologi lensa yang membuat seluruh lensa harus diganti karena ada pergantian teknologi pada bodi. berikut tips memilih lensa.
Canon Lensa Tele
Lensa fix memiliki kelebihan dari segi kualitas optik dan lebarnya aperture. Sedangkan lensa zoom memiliki keuntungan dari fleksibilitas dan mobilitas penggunaan. Pada saat berpergian, tentu tidak mau repot dengan membawa tiga atau lebih lensa fix untuk mengabadikan seluruh momen yang terjadi. Sebaliknya pada saat kondisi cahaya minim, tentu akan mengalami kesulitan dalam mengabadikan momen yang terjadi pada saat menggunakan lensa zoom dengan aperture terbesar f/4. Oleh karena itu lensa fix dan lensa zoom memiliki ruang geraknya masing-masing yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh fotografer.

Sebagai panduan awal ada baiknya Anda memiliki sebuah lensa zoom dengan rentang yang normal (17-50) terlebih dahulu, kemudian sebuah lensa fix masuk dalam antrian belanja Anda. Lensa fix 50mm atau 85mm seringkali dipilih sebagai lensa fix pertama.

Beberapa lensa zoom memang sudah memiliki kualitas optik yang setara dengan lensa fix. Untuk memilih lensa zoom seperti ini sudah tentu harus diperoleh dengan merogoh kantong lebih dalam. Aperture yang dimiliki oleh lensa zoom seperti ini pada umumnya konstan dan cukup lebar, umumnya adalah f/2.8. Jika dana memang mencukupi tidak ada salahnya jika lensa seperti ini dimiliki sebagai lensa utama Anda. Jika dana tidak terlalu besar, mungkin lensa 3rd party dapat menjadi pilihan yang menarik.

Lensa 3rd party seringkali mencuri perhatian lewat kualitas optik yang tidak kalah dari lensa 1st party. Setelah membandingkan harga, lensa 3rd party tentunya lebih menggoda. Walaupun demikian banyak juga orang yang masih menyangsikan kemampuan dari lensa 3rd party tersebut. Tidak bisa disalahkan memang, ungkapan ada harga ada kualitas dalam dunia fotografi seringkali tidak meleset. Kekurangan dari lensa 3rd party biasanya terletak pada build quality yang tidak sebaik lensa 1st party. Selain itu kualitas antara produk setipe yang satu dengan lainnya seringkali tidak merata. Oleh karena itu sering kita jumpai istilah “good copy” dan “bad copy” mencuat pada saat pembahasan lensa 3rd party. Harga yang lebih ekonomis pada lensa 3rd party membuat lensa ini tetap menjadi daftar perangkat incaran bagi fotografer yang mementingkan kualitas dengan anggaran yang terbatas. Jangan ragu untuk melakukan tes sebelum membeli dan jangan lupa minta jaminan layanan purna jual.

Subscribe to receive free email updates: